Selasa, 03 Maret 2020

Masa Kritis Ternak Anak Babi Yang Harus Di Ketahui

Masa Kondisi Kritis Tahapan Ternak Anak Babi



Yang perlu diperhatikan terhadap pemeliharaan anak babi antara lain:
1. Anak babi yang berumur 2 minggu diberikan makanan khusus
2. Terhadap babi umur 4 minggu melakukan kastrasi
3. Babi umur 6 minggu diadakan vaksinasi
4. Babi umur 4-8 minggu penyapihan
5. Babi umur 10 minggu pencegahan atau pemberantasan terhadap penyakit cacing
6. Babi sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang mendadak
7. Bentuk kandang ikut menentukan efisiensi tenaga, biaya dan produksi
8. Babi sensitif terhadap penyakit-penyakit parasit seperti cacing, kudis
9. Pengawasan terhadap gejala babi birahi menentukan sukses tidaknya perkawinan

 Beberapa faktor penting dalam pemeliharaan ternak babi:
1. Berat anak babi waktu lahir 1-1,5 kg
2. Jumlah anak babi sekali melahirkan 7-14 ekor
3. Pertambahan berat badan 450-500 gram/hari
4. Berat penyapihan rata-rata 10-14 kg
5. Umur untuk dikawinkan pertama kali bagi betina 10-12 bulan, pejantan minimal 8 bulan
6. Siklus birahi betina rata-rata 21 hari
7. Lama birahi 2-3 hari, perkawinan dilakukan pada hari kedua saat babi itu birahi
8. Lama kebuntingan kira-kira 114 hari (3 bulan 3 minggu 3 hari)
9. Induk umumnya melahirkan 2 x setahun
10. Sebaiknya babi dijual setelah umur 8-9 bulan dengan berat hidup 80-100 kg

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh peternak:
1. Berat pada waktu lahir, disapih
2. Tanggal kelahiran, perkawinan, penyapihan
3. Banyaknya makanan yang dihabiskan
4. Kondisi dan penyakit yang timbul
5. Bangsa babi
6. Jumlah anak yang dilahirkan
7. Kelamin/sex anak yang dilahirkan
8. Berat badan waktu dijual
9. Pertambahan berat badan perhari
10. Silsilah induk dan ayah babi
11. Selain diambil dagingnya, seperti halnya dengan kotoran ternak lain, kotoran babi juga dapat digunakan sebagai pupuk setelah kering dan disimpan beberapa saat.

Anak babi sejak lahir sampai berumur 10 hari menghadapi suatu masa kritis sebab anak babi sangat sensitif dan tidak berdaya menghadapi lingkungan yang berat. Kematian anak babi sangat menonjol apabila tatalaksana dan pemeliharaan induk dan anak kurang baik.

Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal dalam pemeliharaan anak-anak babi misalnya:
1. Pembuatan kandang dengan sekat pengaman dalam kandang, tempat makan
2. Menjaga kebersihan kandang secara teratur dan kontinyu
3. Segera setelah anak babi lahir, tali pusar diolesi obat merah untuk menghindari infeksi
4. Memberi makan dan minum secara teratur
5. Bila induk babi mati, anak babi yang masih kecil dapat dipisahkan ke induk yang lain atau diberi susu pengganti sebanyak 0,2 - 0,4 liter/ekor/hari sampai umur 4-5 minggu.



Pemeliharaan Anak Babi Sebelum Disapih Anak babi yang baru lahir harus segera dibebaskan dari selaput lendir terutama yang menutup lubang hidung dan mulut. Setelah dibersikan dan tali pusar serta gigi susu dipotong, babi ditimbang dan diberi nonor kemudian dilepas untuk mendapat susu kolostrum induk.
Pemeliharaan Sesaat Setelah Lahir Saat lahir, anak babi memiliki kaki dan kepala yang relatif besar dengan permukaan tubuh yang luas dibandingkan dengan bobot badannya. Karena anak babi memiliki lapisan lemak yang sangat terbatas (1 – 2% ) dan benar – benar tidak ada rambut penutup, maka temperature sekitarnya seharusnya 35°C. Bila temperatur kurang dari 35°C, anak babi akan menggunakan air susu yang diperoleh dan glikogen (sumber energi) cadangan tubuhnya mempertahankan panas tubuhnya.

Cadangan glikogen hanya dapat memenuhi kebutuhannya sekitar 7– 8 jam. Anak babi yang baru lahir tidak memiliki kekebalan atau pertahanan tubuh terhadap infeksi penyakit.Kekebalan ini baru dapat terbentuk setelah anak babi mendapat kolostrum.Karena kolostrum banyak mengandung protein, dan didalam protein itu terdapat immunoglobulin.Kekebalan (immunitas) yang diperoleh dari kolostrum merupakan pertahanan tubuh pada kehidupan sebelum umur 10– 14 hari.Setelah umur tersebut kekebalan yang berasal dari kolostrum sangat menurun.
 Anak babi umur 3–10 hari mengalami masa kritis. Mereka sangat sensitif dan tidak 20 berdaya menghadapi lingkungan yang berat, kemungkinan–kemungkinan yang biasa dihadapi yaitu : anak babi mudah kedinginan, anak babi banyak mati tertindih dan anak babi mati lemas.
 Sering terjadi induk jatuh sakit, atau mati pada waktu melahirkan sehingga tidak bisa diasuh lagi.Apa bila ada peristiwa semacam ini maka peternak harus segera bisa mengatasi atau memberi pertolongan. Mereka bisa ditolong dengan berbagai cara: diberi air susu sapi; dititipkan atau diasuh induk lain.
 Anak babi pada waktu lahir belumlah mempunyai sistim pengaturan suhu tubuh yang baik.Anak babi ini tidak mampu mengatasi dirinya terhadap panas atau dingin yang berlebihan.Suhu udara ikut menaikan kematian anak babi pada umur 2 – 3 hari, oleh karena anak babiyang kedinginan dan menggigil pergerakannya menjadi lamban sehingga lebih mudah ditindih oleh induknya.Meskipun demikian, telah diketemukan bahwa di negara– negara tropik angka kematian anak babi karena ditindih induknya dapat dikurangi dengan memberikan panas pada anak babi setelah lahir selama beberapa hari . Anak babi dilahirkan dengan persediaan kandungan zat besi yang rendah pada tubuhnya sedangkan susu induk tidak cukup kandungan besinya untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Akibatnya sering anak babi mengalami anemia karena kekurangan besi, terutama didaerah dingin sedangkan di daerah–daerah tropis kejadiannya agak jarang.
Untuk mencegah kematian anak babi akibat defisiensi besi yang umum terjadi maka setelah umur 2–3 hari anak babi diberi larutan besi yang dioles pada puting susu induk, diberi per oral atau suntikan khusus. Keadaan kandang harus dijaga bersih, kering, dan suhunya diatur agar anak babi dan induknya nyama.  Pemotongan gigi anak babi dimaksudkan agar tidak melukai puting susu induk atau menyebabkan luka antara sesama anak babi sewaktu bermain atau berkelahi.
 Kastrasi Anak babi jantan yang tidak dipakai bibit biasanya dikastrasi oleh karena akan mengurangi pengelolaan dan mencegah perkawinan yang tidak diinginkan. Kastrasi akan mengurangi konversi makan pada babi. Makin mudah dikastrasi makin gampang pelaksanaanya dan dilakukan biasanya 7–10 hari sebelum penyapihan. Hal ini akan membuat babi sudah sembuh pada waktu disapih
Mencret atau diare sangat umum terjadi dalam kehidupan genjik 2 minggu pertama.Antibodi dalam kolostrum induk sangat membantu pencegahan problem mencret pada anak babi.   Babi jantan yang digunakan sebagai pejantan pada umur 10 bulan dapat mengawini 1 sampai 2 ekor babi betina/hari dan dalam seminggu jangan lebih dari 3 kali kawin. Perbandingan jumlah pejantan dan induk babi 1 ekor : 8 - 10 ekor.
Anak babi yang tidak digunakan sebagai calon pejantan sebaiknya segera dikebiri berumur kira-kira 3 minggu. Babi yang digunakan sebagai calon induk dikawinkan pertama kali pada umur 9 bulan, sedangkan induk babi yang baru melahirkan sudah dapat dikawinkan kembali setelah umur 12 minggu atau setelah anaknya disapih.

Saat anak babi mulai di beri pakan starter, sebaiknya air minum anak babi dan pakan anak babi di berikan vitamin agar anak babi tetap terjaga kondisi kesehatannya.

Semoga Bermanfaat

KONSULTASI : Telp. 0822 2151 6031  ATAU  Klik WA saya dibawah ini 


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Masa Kritis Ternak Anak Babi Yang Harus Di Ketahui

0 komentar:

Posting Komentar