Senin, 09 Maret 2020

Penyakit Yang Sering Menyerang Babi Dan Cara Mengobatinya Yang Harus Anda Ketahui

Penyakit Yang Sering Menyerang Babi Dan Cara Mengobatinya Yang Harus Anda Ketahui


Belum lama kita para peternak babi di berbagai daerah di hebohkan oleh kematian babi massal dan pemusanahan babi di Sumatera Utara dan Bali karena virus demam babi afrika (ASF) dan membuat para peternak babi rugi. Padahal jika kita telisik lebih dalam, banyak sekali jenis jenis penyakit babi yang sebenarnya juga menjadi kendala dalam usaha kita beternak babi.
Nah, disini kami akan coba berbagi pengalaman dalam menghadapi beberapa penyakit babi dan cara mengobati atau mencegahnya.

Penyakit ternak babi ini di bagi menjadi 2 kategori besar, yaitu :
1. Penyakit Tidak Menular
2. Penyakit Menular

Oke teman teman, mari kita bongkar disini ... !!

1. PENYAKIT TIDAK MENULAR

Misalnya penyakit akibat kekurangan zat-zat makanan tertentu (deficiency) seperti :
Anemia, (kekurangan darah)
Penyebab: kekurangan zat besi dan tembaga, babi induk air susunya hanya sedikit mengandung zat besi.
Gejala: Pucat, Diare (mencret), pertumbuhan terganggu dan kehilangan berat badan, babi banyak berbaring dan buang kotoran disekitar tempat berbaring.

Pencegahan dan Pengobatan :
- Untuk ternak Babi bunting diberi makanan tambahan mineral yang banyak mengandung zat besi dan tembaga.
- Untuk ternak Anak babi bisa diberi zat besi dan tembaga dengan jalan injeksi: misalanya pigdex dengan dosis tepat.
- Untuk ternak babi umum misal babi jantan, babi dara, anak babi bisa di berikan jamu dan pakan dari brotowali, bayam, dll

Ket :
Kalau di peternakan babi kami, kami selalu berikan jamu dan pakan dari bayam, kacang kedelai, hati ayam, lengkuas, dll

2. PENYAKIT MENULAR
Yaitu penyakit yang disebabkan oleh gangguan dari suatu organisme (bakteri, virus), dan parasit seperti cacing, kutu, dll
Beberapa penyakit ternak babi yang termasuk didalam penyakit menular ini adalah

A. Mencret
Mencret (Scours) adalah penyakit yang menyerang alat pencernaan atau usus. Mencret banyak menyerang anak babi atau babi-babi muda. Secara umum yang mempercepat terjadinya mencret ini adalah sanitasi yang tidak baik, udara lembab, tanpa alas kandang, kurang gizi dan stress. 
Mencret normal yang menyerang anak babi yang masih kecil biasanya adalah
(1) terlampau banyak air susu, 2-3 hari sebelum beranak sampai minggu setelah beranak makanan induk dibatasi supaya tidak mengganggu alat pencernaan anak babi yang baru lahir.
(2). Sementara babi menyususi induk babi mengalami birahi tenang (tidak kelihatan, sering terjadi 3 minggu setelah beranak) sehingga mengakibatkan perubahan hormonal yang mempengaruhi susunan air susu.
(3). Pada saat anak disapih, oleh karena itu, pada saat menyapih harus dilakuakan secara bertahap, jangan mendadak, tetapi dengan memberi makan penguat sedikit demi sedikit sambil masih tetap menyusui
(4). Infeksi karena cacing, bakteri atau disentri.

Pencegahan dan Pengobatan :
- Selalu jaga kebersihan kandang dan sterilisasi kandang dengan cara penyemprotan kandang dengan desinfektan secara berkala. Kalau di peternakan babi kami, kami selalu semprot pakai sunlight atau mama lemon.
- Pemberian pemanas / pendingin kandang terutama pada kandang anak babi / induk babi agar menjaga kehangatan suhu kandang.
Jika di peternakan kami, kami memberikan lampu yang besar atau banyak / lampu tembak khususnya pada kandang anak/ induk babi agar mereka tetap hangat di malam hari yang suhunya dingin.
Lalu memberikan minuman bercampur vitamin babi kami & jamu dari jahe, cabe puyang, kapulaga.
- Pemberian minuman Oralit atau Enstrostop pada babi yang sudah sakit mencret ternyata juga bagus untuk menyembuhkan penyakit mencret ini.

B. Mencret Putih
Penyebab : bakteri E.coli yang masuk lewat tali pusat yang sakit (infeksi). Bila didukung kondisi lingkungan yang kurang baik (seperti yang dijelaskan diatas) anak babi mudah terjangkit sakit mencret putih. Penyakit ini sangat bahaya, karena jika ternak anak babi sudah terkena penyakit ini, maka akan segera menular ke anak babi yang lain dan juga dalam hitungan hari jika tidak langsung ditangani maka anak babi tersebut akan segera mati.
Penyakit ini biasanya diikuti disentri, anemia dll.

Gejala :
Kotoran berupa cairan yang berwarna putih seperti kapur dan sangat lemah, tidak mau menyusu serta kepala menunduk

Pencegahan dan Pengobatan:
Kandang usahakan kering dan diberi alas dan makanan diberi tambahan aureomycin, TM 10.
Usahakan kandang selalu bersih dari sisa kotoran babi dan juga limbah pakan.
Berikan pakan ternak babi dan minuman babi mengandung oralit atau setidaknya berikan daun jambu muda / daun sirsak dan temulawak pada ternak babi.
Cara pengobatannya hampir seperti dengan sakit mencret tadi , hanya saja perbedaannya ada beberapa tambahan lain yaitu kunyit dan asam jawa.

C. Keguguran / Brucellosis (Penyakit keguguran menular)
Penyebab : Bakteri Brusella suis.
Gejala: 
Menyerang indukan / induk babi dan menyebabkan keguguran pada setiap kebuntingan (walaupun tidak semua keguguran disebabkan Brusellosis terlalu sering keguguran dapat disebabkan oleh Brusella) dan bila menyerang jantan, radang testes, lumpuh sampai mandul.

Pencegahan dan pengobatan:
- Sanitasi (beli bibit yang bebas dari brucellosis),
- Vaksinasi ternak babi terutama babi betina / babi dara sejak dini misal di umur 3 - 5 bulan sebelum proses birahi/ Untuk pejantan sebaiknya di vaksin diumuran 4 - 6 bulan
Ternak yang diserang sebaiknya dikeluarkan, jangan dipelihara lagi. Penyakit ini sulit diobati karena obat belum ditemukan, makanya vaksinasi sejak awal itu penting
- Coba Anda konsultasi dengan dokter hewan kenalan Anda tentang penyakit ini dan vaksinasinya saat Anda melihat perubahan perilaku / gejala tertentu pada ternak babi indukan / babi dara.
- Berikan asupan Vitamin Babi dan jamu secara rutin yang berasal dari brokoli, lengkuas, bawang bombay, ikan nila, brotowali, sisa roti, dll
Seperti yang kami lakukan dan berikan pada ternak babi betina di peternakan babi kami. Dan khusus pejantan kami berikan Paket Lengkap Vitamin Babi dicampur asam jawa, kunyit, jahe dan lengkuas.


D. Penyakit Ngorok
Penyakit ngorok ini sering menyerang babi dan sering membuat babi susah tidur dan sering batuk kecil, sehingga kadang babi seperti sesak nafas dan kehilangan nafsu makan (menurun).
Penyebab : Bakteri Pasturella multocida.

Gejala:
(1). Yang terserang sesak nafas karena ada lendir dalam pernafasan, ada suara ngorok dan leher terlihat bengkak,
(2). Penyakit berlangsung cepat kira-kira   1 mingguan. Tapi jika tidak segera ditangani maka penyakit ini akan menjadi penyakit pernafasan babi (berlendir) yang semakin hari semakin parah dan menyebabkan babi mati dalam 2 - 3 hari.
(3). Suhu badan naik, kadang-kadang disertai mencret. tubuh babi terlihat lemas dan kusut.
(4). Yang akut terus mati tibab-tiba tanpa didahului gejalah apapun.
(5). Rambut / bulu babi terasa kering dan kasar
(6). Ada lendir yang keluar dari hidung. Dan  jika sudah parah, akan keluar darah dari hidung dan ujung mata

Pencegahan dan pengobatan: 
(1). Sanitasi kandang babi
(2). Pengelolaan makanan yang baik dan bergizi
(3). Memisahkan babi yang sakit dari kelompok babi yang lain
(4). Tahap awal babi bisa diobati dan diberi obat antibiotik misal Penisilin, Asmadex dan Procold
(5). Berikan minuman hangat yang mengandung jahe dan daun meniran.
Jika di ternak babi kami biasanya kami berikan Vitamin Babi terutama probiotik dan jamu herbal tradisional untuk babi yaitu jahe, kunyit putih, asam jawa, daun sirsak dalam air minum dan pakan. Menyesuaikan kondisi babi.
Lalu kandang kami semprot dengan sunlight.

E. Penyakt kudis (scabies) : 
Gejala : Babi mengalami kerusakan kulit dengan luka-luka yang berkerak, kulit kasar dan bintil bintil pada kulit babi (korengan)

Pencegahan dan Pengobatan :
(1). Babi yang sakit segera dipisahkan supaya tidak menular kepada lainny
(2). Kandang harus dibersihkan, disemprot dengan desinfektan atau dengan sunlight dan air sere, supaya kutu yang menempel dikandang mati
(3). Yang sakit diobati dengan Bethadin atau Scabisix atau dalam keadaan darurat dapat diolesi dengan oli bekas atau minyak kelapa yang dicampur dengan tepung belerang.
(4). Beri ternak babi sakit minuman yang mengandung garam agar kekuatan penyembuhan juga dari dalam tubuh babi
Kalau dalam peternakan babi kami, jika ada ternak babi sakit kudis atau korengan ini dan untuk mengantisipasi / mencegah penyakit lebih parah misal lepra / borok, maka biasanya kami tuangkan alkohol 70% pada bagian yang sakit kudis tadi dan lalu kita tuangkan air tembakau atau bahkan menempelkan tembakau pada kudis tadi selama 10 - 15 menit lalu kemudian pada bagian kudis tadi kami berikan obat merah (bethadin)

F. Penyakit Tetanus
Penyebab : Bakteri Clostridium Tetani yang masuk melalui luka
Gejala : (1). Terjadi kekejangan pada urat daging, mulut, leher, dan anggota badan lainnya
(2). Sulit bergerak, perut keras mengejang sulit bernafas
(3). Kotoran dan air kencing tertahan.

Pencegahan dan Pengobatan: 
(1). Alat-alat untuk kastrasi harus steril
(2) luka bekas kastrasi harus diberi antibiotik (preparat sulfa) atau suntikan dengan serum tetanus.

G. Penyakit Cacing Bulat
Penyebab : Cacing Ascaradis. Tetapi, biasanya penyakit ini lebih banyak menyerang babi muda misal di umur 1 - 3 bulan
Gejala :
(1). Babi anak kerdil, perut besar dan punggung mengkerut tampak bungkuk
(2). Mencret, nafsu makan kurang
(3). Bila serangan hebat timbul gejalah pneumonia.

Pencegahan dan pengobatan :
(1). Sanitasi kandang
(2). Bila anak babi akan dilepas, sebaiknya jangan ditempat yang biasa untuk melepas babi dewasa
(3). Beri Epixon / Combantrine secara berkala

H. Demam Babi Klasik (Classical swine fever / CSF)
Nama lain : Hog Cholera, Kolera Babi, Penyakit Sampar Babi

Penyebab : Demam babi klasik disebabkan oleh Pestivirus C yang sebelumnya diberi nama classical swine fever virus (CSFV). Virus ini merupakan spesies yang berada dalam famili Flaviviridae dan genus Pestivirus

Cara Penularan : Cara penularan yang paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung antara babi terinfeksi dengan babi sehat. Cairan tubuh dari babi terinfeksi (air liur, leleran dari hidung dan mata, darah, urin, serta kotoran) merupakan sumber virus.
Hewan yang terinfeksi secara persisten (kronis) seringkali tidak menunjukkan tanda klinis, tetapi menyebarkan partikel virus ke lingkungan melalui kotoranya.
Virus juga dapat menempel pada benda mati seperti pakaian, sepatu, dan kendaraan sehingga orang yang bepergian antarpeternakan babi memiliki peran penting dalam penyebaran penyakit.

Babi sehat menjadi terinfeksi akibat menelan partikel virus, termasuk memakan daging babi atau olahannya yang mengandung Pestivirus C. Konsumsi sampah sisa makanan yang dikenal dengan istilah swill feeding juga dapat membuat babi terinfeksi
Penularan juga dapat terjadi secara vertikal selama kebuntingan. Janin dapat terinfeksi sejak berada dalam rahim induk yang menderita demam babi klasik. Keberadaan babi liar di sekitar peternakan babi juga perlu diwaspadai.

Gejala : 
(1). Babi demam tinggi; lemah dan tidak nafsu makan
(2). Ada pendarahan pada kulit ternak babi
(3). Babi Diare sehari bisa 7 - 9 kali sehari dan berlangsung terus menerus biasanya minimal 1 bulan
(4). Perubahan warna kulit jadi kebiruan / kemerahan terutama pada telinga, moncong, kaki, dan ekor
(5). Cara berjalan yang aneh
(6). Rambut babi / bulu babi acak-acakan terlihat sangat kasar dan kusut.
(7). Pertumbuhan babi terhambat dan bahkan bisa babi kerdil
(8) Janin babi dapat mengalami kematian di dalam perut indukan babi betina yang sedang mengandung
(9). Kadang babi muntah muntah dan menunjukkan gangguan sistem pernapasan seperti sesak nafas, terengah engah

Pencegahan dan pengendalian
Penyakit ini tidak bisa diobati karena memang belum ada obatnya. Tetapi untuk mencegahnya bisa diberikan vaksin HC 1 dan HC 2 saat babi masih berumur 5 hari setelah lahir dan umur 2 bulan.
Jika sudah ada ternak babi yang terindikasi sakit , atau babi yang tertular harus dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar.
Pencegahan lain mungkin bisa di coba adalah pemberian vitamin babi dan di tambah air daun sere, kunyit putih, cabe puyang, kapulaga, garam, yakult dan beberapa tetes minyak kayu putih.

Demikian artikel kami tentang beberapa penyakit babi yang sering sekali menyerang ternak babi.
Akan kami lanjutkan pada artikel berikutnya tentang penyakit babi lain dan cara pengobatannya juga.

Semoga bisa bermafaat bagi sahabat peternak babi dimanapun

KONSULTASI : Telp 0822 2151 6031 ATAU KLIK WA (Whatsapp) Kami dibawah ini


#ternakbabi #agussetiawantv #carabudidayaternakbabi #carapenggemukanbabi #caramembesarkanbabi #caramenggemukkanbabi #vitaminpenggemukbabi082221516031 #vitaminbabi082221516031 #vitaminbabicepatbesar082221516031 #vitaminbabicepatgemuk082221516031 #penyakitbabi #penyakitternakbabi082221516031 #obatbabimencret #jamuherbaltradisionaluntukbabi082221516031 #usahaternakbabi082221516031 #caraternakbabisukses082221516031

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Penyakit Yang Sering Menyerang Babi Dan Cara Mengobatinya Yang Harus Anda Ketahui

0 komentar:

Posting Komentar